AMABIE MAKLUK MISTIS DARI JEPANG PENANGKAL WABAH
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka menggaungkan pencegahan wabah Covid-19 yang sedang melanda berbagai negara ini. Tiap negara memiliki cara dan trik yang unik dengan tujuan yang sama, yaitu melawan penyebaran Covid-19.
Cara yang unik juga dilakukan oleh penduduk jepang, sejumlah orang menghadapi wabah pandemi Covid-19 dengan cara yang unik, yaitu dengan cara membagikan gambar makhluk mistis yang berbentuk seperti duyung, yang konon memiliki kekuatan untuk menangkal wabah penyakit.
Amabie adalah duyung atau putri duyung dari jepang dengan tiga kaki, yang diduga muncul dari laut dengan nubuat tentang panen yang melimpah dan memusnahkan wabah penyakit. Amabie telah banyak dilupakan masyarakat Jepang, terutama di kalangan baru/muda. Amabie termasuk dari kalangan Yokai (Makhluk mistis yang populer melalui cerita rakyat Jepang) yang dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Pertama kali didokumentasikan pada tahun 1846.
Menurut legenda sebuah Amabie muncul di provinsi Higo (Prefektur Kumamoto) Sekitaran pertengahan bulan empat, pada tahun Kooka-3 (Pertengahan bulan Mei 1846) di Era Edo. Sebuah benda terlihat bercahaya di laut, hampir setiap malam. Lalu pejabat kota memutuskan pergi ke pantai untuk menyelidiki dan menyaksikan amabie. Menurut sketsa yang dibuat sang pejabat, ia memiliki rambut panjang, mulut seperti paruh burung, ditutupi sisik dari leher kebawah dan memiliki tiga kaki.
Amabie berbicara kepada pejabat itu, mereka mengidentifikasi dirinya sebagai amabie dan mengatakan kepadanya bahwa mereka hidup di laut luas. Lalu amabie menyampaikan beberapa ramalan "Panen yang baik akan berlanjut selama enam tahun dari tahun ini; jika penyakit menyebar, perlihatkan gambar saya kepada mereka yang jatuh sakit dan mereka akan disembuhkan." Setelah itu ia kembali ke laut. Cerita ini dicetak di kawaraban (buletin yang dicetak dengan balok kayu). Di mana potretnya dicetak, dan ini adalah bagaimana cerita disebarkan di Jepang.
Menurut legenda sebuah Amabie muncul di provinsi Higo (Prefektur Kumamoto) Sekitaran pertengahan bulan empat, pada tahun Kooka-3 (Pertengahan bulan Mei 1846) di Era Edo. Sebuah benda terlihat bercahaya di laut, hampir setiap malam. Lalu pejabat kota memutuskan pergi ke pantai untuk menyelidiki dan menyaksikan amabie. Menurut sketsa yang dibuat sang pejabat, ia memiliki rambut panjang, mulut seperti paruh burung, ditutupi sisik dari leher kebawah dan memiliki tiga kaki.
Amabie berbicara kepada pejabat itu, mereka mengidentifikasi dirinya sebagai amabie dan mengatakan kepadanya bahwa mereka hidup di laut luas. Lalu amabie menyampaikan beberapa ramalan "Panen yang baik akan berlanjut selama enam tahun dari tahun ini; jika penyakit menyebar, perlihatkan gambar saya kepada mereka yang jatuh sakit dan mereka akan disembuhkan." Setelah itu ia kembali ke laut. Cerita ini dicetak di kawaraban (buletin yang dicetak dengan balok kayu). Di mana potretnya dicetak, dan ini adalah bagaimana cerita disebarkan di Jepang.
Setelah 174 tahun Amabie tak terdengar. Namun sejak virus Corona merambah Jepang, sosoknya muncul kembali di media sosial, membawa harapan agar pandemi ini segera berakhir.
Seorang ilustrator yang menggambarkan sosok Amabie di sisi sebuah truk mengunggah foto dan berkata, "Saya melakukan perjalanan ke seluruh negeri dengaan barang barang saya dan Amabie untuk mendoakan penyakit ini segera pergi."
Satu lagi orang yang percaya Amabie membuat sushi dan biskuit dengan bentuk makhluk tersebut. Ada juga yang membordir di kain, lalu digambar di balon udara, dan tersedia dalam bentuk liontin didalam gachapon (mesin kapsul jepang). Beberapa orang bahkan mendandani hewan peliharaannya dengan kostum Amabie.
Amabie mungkin hanya figur fiktif, namun menyebarkan gambarnya ternyata mampu membawa sedikit harapan dan rasa kebersamaan di kala banyak orang mencari pegangan dan harapan.
Seorang ilustrator yang menggambarkan sosok Amabie di sisi sebuah truk mengunggah foto dan berkata, "Saya melakukan perjalanan ke seluruh negeri dengaan barang barang saya dan Amabie untuk mendoakan penyakit ini segera pergi."
Satu lagi orang yang percaya Amabie membuat sushi dan biskuit dengan bentuk makhluk tersebut. Ada juga yang membordir di kain, lalu digambar di balon udara, dan tersedia dalam bentuk liontin didalam gachapon (mesin kapsul jepang). Beberapa orang bahkan mendandani hewan peliharaannya dengan kostum Amabie.
Amabie mungkin hanya figur fiktif, namun menyebarkan gambarnya ternyata mampu membawa sedikit harapan dan rasa kebersamaan di kala banyak orang mencari pegangan dan harapan.
Komentar
Posting Komentar